Jumat, 01 April 2011

Prospek Cerah Sektor Usaha Unggulan Kerajinan Bordir


Kerajinan bordir merupakan salah satu sektor usaha unggulan yang dapat menopang peningkatan taraf hidup masyarakat di Indonesia. Kerajinan bordir juga terbukti mampu menembus pasar ekspor. Salah satunya pengusaha yang berhasil dalam usaha kerajinan bordir adalah ibu Mutia.
Usaha ini dilakoni bu Mutia, pemilik Mutia Bordir sejak tahun 1987. Awalnya dia mendapat bantuan 1 buah mesin jahit dari P2WIK yang sekarang awam orang dikenal dengan dinas deperindag.
Konsumen
Penggemar kain bordir adalah kaum wanita, bukan hanya disukai para ibu saja. Saat ini kerajinan bordir juga digemari remaja putrid, karena bentuknya sekarang mulai berkembang sesuai dengan perkembangan fashion yang ada.

Potensi Berbagai Kerajinan Di Magelang


Sektor kerajinan di kabupaten Magelang memang cukup potensial. Ini bisa dilihat dari banyaknya jenis kerajinan yang ada di kabupaten Magelang. Anda bisa melihat di sepanjang jalan menuju ataupun keluar kota Magelang bahwa banyak terdapat macam-macam kerajinan di sepanjang jalan tersebut.

Kupat Tahu Magelang

Kota Magelang, Jawa Tengah, bukan hanya terkenal akan akan getuknya, makanan khas lain yang bisa Anda nikmati adalah kupat tahu. Makanan tradisional ini terdiri dari potongan kupat dan tahu yang diguyur dengan kuah kacang berbumbu. Kupat sendiri merupakan sebutan dalam bahasa Jawa untuk ketupat.
Mengenai bumbu kupat tahu, ini terbuat dari paduan kacang tanah goreng, bawang putih, serta cabe rawit yang telah dihaluskan. Untuk menambah kenikmatan rasa, bumbu itu ditambah dengan sedikit garam dan kecap manis.
Di dalam seporsi kupat tahu, terdapat beberapa bahan pelengkap lain, seperti tauge yang telah direbus, kol yang diiris tipis, daun seledri serta taburan bawang merah yang telah diiris tipis dan digoreng. Yang tak pernah ketinggalan dari seporsi menu khas Magelang ini adalah kerupuk udang dan beberapa potong bakwan goreng.

Melihat cara penghidangan kupat tahu, ini hampir seperti ketoprak hanya isinya yang berbeda. Pertama, bumbu kacang dihaluskan langsung di atas piring yang akan dihidangkan kepada konsumen. Setelah bumbu siap, barulah diberi beberapa potong kupat, bakwan goreng, irisan kol, daun seledri, serta bawang goreng.

Rabu, 30 Maret 2011

Getuk, Si Manis Dari Magelang

Getuk isine seko telo
Yen ra petuk atine dadi gelo
........................
........................

Itulah sepenggal bait dari lagu lawas yang berjudul GETUK. Hampir semua orang akan mengenal jenis makanan ini, dan akan menjawab Getuk jika orang akan menanyakan makanan asli apakah dari Magelang
Oleh karena terkenalnya maka getuk di kota ini seakan menjadi trade marknya dari kota Magelang, sehingga orang belum lengkap pergi ke kota kecil di Jawa Tengah ini jika belum mencicipi atau membawa oleh-oleh Getuk. Getuk dalam tahun-tahun yang lalu selalu mengalami perkembangan, terutama dalam hal penyajiannya. sebut saja Getuk TRIO yang konon adalah pelopor pembuatan getuk yang dikemas dalam kotak yang menarik, dan terkenal dengan getuk TRI WARNA ( tiga warna), dan tahun-tahun selanjutnya banyak pengusaha-pegusaha yang tumbuh dan mengembangkan makanan getuk ini, dari yang dulunya makanan ini tidak tahan lama ( karena tidak mengandung bahan pengawet, seperti yang telah d tradisikan oleh perusahaan getuk cap TRIO ), kemudian muncul makanan sejenis diatas dan sudah memberi perbedaan pada keawetan getuk ini di konsumsi, sebut saja getuk cap ECO, dll.

Magelang: Kota Tua dan Seni Tradisi


Magelang, dalam peta sejarah kota di Indonesia termasuk dalam kategori kota tua. Setidaknya, sudah menjadi pusat peradaban ketika wangsa Syailendra memilih Magelang sebagai tempat pembangunan Candi Borobudur, sebagai rangkain lanjut dari pembangunan Candi Mendut.
Pada masa kolonial, Magelang menjadi tempat perundingan Pangeran Diponegoro dan VOC. Dengan tipu daya, Pangeran Diponegoro menyerah dan kemudian dibuang ke pengasingan. Maka tidak usah heran, manakala kita Magelang, akan banyak menemukan legenda mengenai trah-trah yang mengaku sebagai keturunan para prajurit Pangeran Diponegoro. Berbagai makam yang diakui masyarakat sebagai pesarean prajurit Pangeran Diponegoro akan sangat mudah ditemukan, seperti di Kecamatan Tempuran dan Secang.

GARDU PANDANG KETEP

Terletak 21 km dari Kota Mungkid berada didesa Ketep Kec Sawangan jalur Solo-Selo-Borobudur. Dari gardu pandang ini wisatawan bisa melihat pemandangan gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Tidar, Andong dan Pegunungan Menoreh serta hamparan lahan pertanian. Dari tempat ini bisa melihat luncuran lahar panas gunung Merapi. Fasilitas yang dapat ditemui antara lain areal parkir, kamar mandi/wc, gasebo,audiovisual/ home theatre, kios cinderamata/makanan.


Air Terjun Sekar Langit

SEKARLANGIT
Obyek wisata berupa air terjun dengan ketinggian 25 m. Yang terletak didesa Tlogorejo kec.Grabag merupakan tempat yang sangat mengasyikkan bagi kawula muda dengan suguhan panorama alam gunung Andong dan Telomoyo serta bumi perkemahan yang ditunjang dengan hawa menyegarkan.